Tanggal
2 Mei 2015 kami dari sebuah organisasi remaja di daerah Karanganyar, Banyubiru,
Dukun mendaki Gunung Andong. Awalnya kami ingin memulai perjalanan kurang lebih
pukul 16.00. Namun karena cuaca kurang
mendukung akhirnya kami memutuskan untuk menundanya. Sambil menunggu hujan
reda, kami melakukan checking beberapa barang yang akan dibawa agar tidak ada
yang tertinggal. Sampai pada akhirnya kurang lebih pukul 19.00 kami baru memulai perjalan dengan menggunakan sepeda
motor. Bismillah... save our trip Ya Allah. Anggota yang mengikuti kegiatan
muncak ini hanya beberapa orang, yaitu Mas Sina, Mas Haris, Mbak Dwi, Muklis,
Roni, Afi, Dian, Nurul, Afifah, Mifta, Arba, Dafa, dan saya sendiri. Di dalam
perjalanan, ada sesuatu hal yang tidak inginkan terjadi. Sepeda motor yang
dikendarai Arba dan Nurul terjatuh. Mungkin karena faktor medan jalanan yang
bekelok-kelok, berlubang, dan naik turun. Namun Alhamdulillah mereka baik-baik
saja. Sesampainya di lokasi, kami membeli karcis dan langsung parkir di tempat
yang telah disediakan. Ternyata ada banyak sekali para pendaki yang ingin
mendaki disana. Disana kami langsung menunaikan sholat isya’ dan setelah itu
berkumpul untuk berdo’a bersama agar selamat sampai tujuan. Tak lupa salah satu
dari kami yaitu Mas Sina sempat memberikan sedikit nasehat agar tidak membuang
sampah sembarangan. Ia juga sempat mengucapkan beberapa kalimat yaitu “Jangan meninggalkan
apapun kecuali meninggalkan jejak kaki, jangan memburu apapun kecuali memburu
foto, dan jangan membunuh apapun kecuali membunuh waktu.”
Kami
memulai perjalanan. Namun, Roni dan Muklis sudah muncak lebih awal karena
mereka harus mencari tempat untuk mendirikan tenda agar kami tidak kehabisan
tempat. Dari bawah, saya melihat sebuah gunung yang saya rasa kecil, namun
setelah kaki ini melangkah lebih dekat ternyata gunung itu lumayan cukup
tinggi. Selangkah demi selangkah kakiku mencoba untuk terus melangkah. Baru
seperempat perjalanan, Mbak Dwi sudah tidak kuat sehingga Mas Haris terpaksa
mengantar Mbak Dwi untuk turun dan pulang ke rumah. Hampir setengah perjalanan
terlalui dan tanpa disadari kami
ternyata telah berpencar-pencar. Ada yang masih dibelakang dan ada yang
sudah hampir sampai di puncak. Karena kami melakukan perjalanan di malam hari,
keadaan di hutan itu sangat gelap gulita, saya sarankan agar membawa senter
sendiri-sendiri. Jangan lupa juga membawa sandal/sepatu yang alasnya kasar agar
tidak terpeleset karena kebetulan waktu itu tempatnya habis diguyur hujan
sehingga tempatnya agak licin. Oh iya, walaupun suhu di gunung sangat dingin,
tapi disaat perjalanan mendaki usahakan jangan memakai jaket karena saat kita
mendaki badan kita akan terasa panas. Jaket itu sebaiknya nanti digunakan saat
sudah berada dipuncak.
Baru
75% perjalanan, saya sudah merasa tidak kuat karena sudah kehabisan tenaga.
Namun karena semangat teman-teman, saya memaksakan diri agar kuat mendaki
sampai puncak. Ternyata walaupun belum sampai puncak, saya sudah bisa melihat
pemandangan indah dimalam hari mulai dari kota Salatiga, Magelang, dan
lain-lain. Semakin tinggi aku mendaki, semakin indah pula pemandangan yang aku
lihat. Diperjalanan ini, kami saling bertegur sapa dengan para pendaki lain.
Setelah bertegur sapa ternyata kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan
mahasiswa seperti UNDIP, UNNES, UIN Sunan Kalijaga, Unsoed, dll. Tak lupa kami
juga saling berbagi dengan para pendaki lain yang sedang kehabisan bekal. Tak
terasa waktu menunjukkan pukul 22.30, saya dan teman-teman sudah sampai di
puncak. Aku mulai merasakan suhu udara yang dingin *banget*. Tapi setelah
melihat pemandangan sekitar, semua capek, pegel, ngantuk hilang semua.
Subhanallah sekali pemandangannya. Disana kami langsung bergotong-royong
membangun tenda, minum bersama, terus tidurrr. Sebenarnya saat tidur, aku tidurnya
kurang nyenyak. Ya gimana mau nyenyak kalau tidurnya aja disamping kuburan -_-
Pukul
05.00 kami semua bangun untuk menunaikan Sholat Subuh. Dimanapun berada,
sekalipun itu di gunung kami tidak lupa dengan kewajiban kami seorang muslim,
yaitu sholat. Dan setelah sholat kami langsung bergegas untuk hunting foto :D
Yuhuuuu good morning Mt.Andong!!! Pagi yang cerah ceria wkwkw. Diatas sini aku
bisa melihat gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dll. Setelah puas berfoto ria,
kami lalu menyelesaikan misi kami yang terakhir... yaitu mengumpulkan sampah
untuk dibawa pulang. Setelah mengumpulkan sampah, kami bersiap-siap untuk pulang.
Perjalanan
pulang ini lumayan cepat karena hanya tinggal turun gunung. Tapi tetap saja
harus berhati-hati karena jalan cukup licin sedangkan disamping hanya ada
jurang dan tebing bebatuan. Pukul 10.00
kami sudah tiba dibawah. Kami semua beristirahat sejenak di salah satu rumah
penduduk. Pemilik rumahnya ramah dan baik banget, suwerr. Setelah itu kami
melanjutkan perjalanan pulang. Dan Alhamdulillah kami semua pulang dengan
selamat J
Ada
banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil, mulai dari indahnya saling
berbagi, menolong, saling menyapa, gotong royong, gaya hidup hijau, dapat teman
baru, dan masih banyak lagi. Sampai jumpa gunung-gunung yang lain!
Sekian....
Sekian....