1. Seleksi Guru Yang Ketat
Di negara Finlandia guru adalah profesi terhormat dan membanggakan. Guru
adalah profesi yang diidamkan oleh para pemuda. Seleksi untuk mengajar di suatu
sekolah sangat ketat. Calon guru dengan ijazah S-1 hanya 5% yang diterima dan
calon guru dengan ijazah S-2 20% diterima. Dengan seleksi guru yang ketat,
terjadilah guru-guru berkualitas. Dengan guru yang berkualitas maka akan
tercipta pulalah pendidikan yang berkualitas.
2. Gaji Tinggi
Taukah anda berapa gaji guru di Finlandia ? Gaji guru di Finlandia adalah
40 juta perbulan. Hal tersebut mengantarkan gaji guru tertinggi ke-5 di dunia.
Sebelum menjadi guru tentunya mereka harus masuk pada fakultas keguruan
terlebih dahulu. Di Finlandia untuk masuk ke fakultas keguruan lebih sulit
dibandingkan dengan masuk ke fakultas kedokteran.
3. Pendidikan Anak Usia Dini
Otoritas pendidikan di Finlandia mempercayai 90% pertumbuhan otak terjadi
pada usia balita, sehingga masa ini menjadi strategis untuk mengoptimalkan
kerja otak. Finlandia terus mempersiapkan pendidikan anak untuk lebih baik.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah titik berat pendidikan di Finlandia. Mulai
ajak Anak Anda ke PAUD.
4. Kurikulum yang Konsisten
Kurikulum di negara pendidikan terbaik di dunia ini telah sejak lama
mempersiapkan kurikulum mereka. Pendidikan di Finlandia jarang mengganti
kurikulum pendidikannya. Mereka terkesan tak mau coba-coba terhadap kurikulum
yang baru. Dengan demikian tak akan terjadi kebingungan antara guru dan murid,
dan fokus pada tujuan pendidikan tercapai. Bagaimana dengan kurikulum
pendidikan di Indonesia ? Semoga menjadi lebih baik.
5. Meminimalisir Ujian
Pemerintah Finlandia percaya bila ujian banyak itu hanya akan memfokuskan
siswa pada nilai sekedar lulus. Pendidikan Finlandia membimbing siswa untuk
lebih mandiri, terampil, cerdas, dan kemampuan mencari informasi secara
independen. Model pembelajaran di Finlandia mendorong siswa untuk lebih cerdas
dan mandiri.
6. Tak Ada Ranking
Tak ada ranking membuat mental siswa Finlandia kuat. Seolah-olah tak ada
diskriminasi, dan di Finlandia tak ada kelas unggulan. Penilaian didasarkan
pada bagaimana mereka mengerjakan tugas, dan bukan pada benar atau salahnya
jawaban. Penilaian didasarkan pada usaha mereka mengerjakan tugas. Program
remedial adalah waktu siswa memperbaiki kesalahannya. Para siswa berusaha untuk
membawa sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan.
7. Biaya Pendidikan Ditanggung Negara
Biaya pendidikan di Finlandia ditanggung oleh negara. Dengan penduduk hanya
5 juta jiwa pemerintah mampu menanggung biaya pendidikan sebesar 200 ribu euro.
Biaya tersebut per siswa hingga menuju perguruan tinggi. Jadi keluarga miskin
dan kaya mampu merasakan kesempatan belajar yang sama.
Sebuah kesimpulan dari artikel pendidikan di atas, yakni pendidikan terbaik
berawal dari kualitas guru atau staff pengajar yang berkualitas. Dengan guru
yang berkualitas maka akan menghasilkan pulalah siswa didik yang berkualitas.